Looga Indonesia diketahui dengan kemajemukan budaya yang populer serta tingkah laku yang sangat atraktif, seperti busana etika, acara budaya, tarian tradisionil, musik tradisionil, rumah etika serta alat musik tradisionil. Nah kesempatan ini kita bakal membicarakan serta membicarakan perihal alat musik tradisionil. Yang popular di golongan swasta, tidak serupa dengan alat musik masa ini. Tapi saat sebelum kita pelajari perihal alat musik tradisionil berdasar pada wilayah atau etnisnya, lebih dulu bakal kita kaji penjelasan alat musik tradisionil itu serta yang berkaitan dengan pengkajiannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti alat merujuk dalam satu benda yang dipakai untuk mempermudah satu pekerjaan atau pekerjaan. Kata “musik” berawal dari bahasa Yunani, yang bermakna “Musike”, aslinya dari nama dewa mitologi Yunani kuno yang populer, atau Musa. Tuhan bertanggungjawab atas seni serta sains. Biarpun kata tradisionil berawal dari bahasa Latin ialah Traditio yang bermakna kebiasaan sosial yang di turunkan dari angkatan ke angkatan. Dari data di atas bisa diartikan jika alat musik tradisionil adalah satu diantaranya alat musik yang sesuai untuk turun-naik satu wilayah khusus, yang dipakai untuk menemani musik yang terdapat pada warga wilayah itu.
Tipe alat musik berbasiskan nada
Sumber audio satu alat musik dibagi menjadi 5 sisi, ialah:
- Aerophone (Aerophone) – merupakan alat musik yang berdasar dalam satu alat, dan nada merupakan udara yang mengucur lewat beberapa lubang alat tersebut.
- Idiophone (Idiophone) – merupakan alat musik yang berdasar pada suatu alat, dan nada yang berasal darinya adalah object penting dari alat musik tersebut.
- Cordophone (Cordophone) merupakan alat musik yang berdasar pada alat musiknya, sumber bunyinya berawal dari tali atau kabel yang ada di alat musik tersebut.
- Membranophone (Membranophone) – merupakan alat musik yang berdasar dalam satu alat, dan nada yang dibuat merupakan satu membran atau selaput di alat tersebut.
- Telpon merupakan alat musik yang berbasiskan energi listrik.
Alat musik tradisionil Indonesia
Boneka dengan alat musik tradisionil (kabupaten Bengkulu)
Mainan (Propinsi Bengkulu) ini dibuat dari kayu atau kelapa, lantaran punyai bentuk bersifat lingkaran memiliki diameter 70-125 cm serta panjang 80 cm, permukaan atasnya dibor setelah itu ditutup dengan kulit atau kambing. Adonan untuk boneka, alat kayu, dibuntel dengan kain.
Alat musik kendang tradisionil (propinsi Riau)
Gendang panjang (Propinsi Riau) dibuat dari kayu mahoni untuk tubuhnya serta dibor pada bagian atasnya setelah itu ditutup dengan kulit kerbau atau sapi. Gendang Panjang berawal dari propinsi Riau. Gendang panjang ini punyai sumber bunyi dari selaput atau selaput alat musik tersebut (selaput).
Alat musik kendang tradisionil (Jawa Selatan)
Gendang (Jawa Selatan) dibuat dari kayu nangka untuk badannya serta dibor di permukaan atasnya setelah itu ditutup dengan kotoran sapi atau kotoran sapi. Gendang Panjang berawal dari Yogyakarta (Jawa Selatan). Drum ini punyai sumber nada dari selaput.